Monday, April 13, 2009

Kamus Indonesia-Tetun -- Tetun-Indonesia (Indonesian-Tetum -- Tetum-Indonesian Dictionary). Penyusun/Compiler Yohanes Manhitu

Bahasa Tetun di Timor-Leste berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan kian bertambahnya jumlah kosakata baru –terutama dari bahasa Portugis – yang diadopsi ke dalam bahasa Tetun dari hari ke hari, terlebih setelah berdirinya negara baru Timor-Leste. Kamus ini hadir untuk menjadi saksi "kristal" bagi perkembangan bahasa tersebut. Dengan penjelasan yang ringkas dan mudah dimengerti, serta isi yang informatif dan contoh kalimat juga percakapan, para pembaca akan merasakan mudahnya menggunakan kamus ini dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam komunikasi lisan.
======================================
Lia-tetun iha Timór Lorosa’e dezenvolve lailais. Ne’e ita prova ho vokabuláriu foun sira ne’ebé mosu hetok barak – liuliu hosi lia-portugés – mak haktama ba lia-tetun hosi loron ba loron, liuliu depois nasaun foun Timór Lorosa’e hakrii. Disionáriu ida-ne’e iha atu sai sasin "kristál" ba dezenvolvimentu língua nian ne’ebé naktemi. Ho esplikasaun be badak i kamaan atu komprende no konteúdu be informativu, no mós ezemplu fraze sira no konversa be hakfó iha laran, lee-na’in sira sei sente lasusar uza disionáriu ida-ne’e iha situasaun moris loroloron nian, liuliu iha komunikasaun orál.
======================================
The Tetum language in East Timor develops rapidly. It can be proved by the more and more new vocabularies – mostly from Portuguese -- introduced into the language day by day, especially after the independence of East Timor. This dictionary is intended to be a “crystal” witness for the language development mentioned. With concise and easy explanations and informative contents, as well as available sample phrases and conversations, readers will find it easy to use this dictionary in daily situations, especially in oral communication. 

Untuk membaca detail buku, klik di sini.
Untuk membaca resensi kamus ini oleh Dr. Aone van Engelenhoven dari Universiteit Leiden, Belanda, klik di sini.
=======================================

Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia kini (berdasarkan informasi siber hingga 12 Januari 2016) dapat ditemukan di katalog perpustakaan-perpustakaan berikut ini:

  1. Perpustakaan Flinders University, Adelaide, Australia
  2. Perpustakaan IDE-JETRO*, Chiba, Jepang 
  3. Perpustakaan Kongres AS (The Library of Congress), Washington
  4. Perpustakaan Monash University, Australia
  5. Perpustakaan Nasional Australia (National Library of Australia)
  6. Perpustakaan Nasional Kanada (National Library of Canada)
  7. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jakarta
  8. Perpustakaan Ohio University, AS
  9. Perpustakaan Osaka University, Jepang
  10. Perpustakaan The Australian National University, Australia
  11. Perpustakaan University of California di Barkeley, AS
  12. Perpustakaan University of California di Los Angeles, AS
  13. Perpustakaan University of Hawai, AS
  14. Perpustakaan University of Oregon, AS
  15. Perpustakaan University of Washington, AS
  16. Perpustakaan Yale University, AS
  17. Perpustakaan Eropa (The European Library), Eropa 
  18. Perpustakaan Inggris (The British Library), London, Inggris
  19. Perpustakaan Nasional Portugal (Biblioteca Nacional de Portugal), Lisabon, Portugal 
  20. Perpustakaan dan Pusat Dokumentasi Perguruan Tinggi dan Penelitian Prancis (Catalogue SUDOC), Prancis.  

*) IDE-JETRO = Institute of Developing Economies-Japan External Trade Organization

---------------------------------------------------------------------------------------------


Yohanes Manhitu, Kamus Indonesia-Tetun, Tetun-Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007, xxvi + 487 hlm. ISBN: 979-22-2954-x. Harga: Rp90.000,00 (soft cover).

Aone van Engelenhoven Leiden University, The Netherlands; Institutu Nasionál Linguístika nian, Universidade Nasionál Timór Lorosa’e a.van.engelenhoven@let.leidenuniv.nl

Buku ini adalah kamus bahasa Tetun pertama yang diterbitkan di Indonesia setelah Timor Timur lepas dari Indonesia menjadi republik Timor Lorosa’e pada tahun 2001. Sewaktu Timor masih menjadi bagian Indonesia diterbitkan beberapa daftar kata kecil, misalnya Serantes dan Doko (1976), dan Monteiro (1985). Hull (1998) juga menyebut sebuah karya dari Soares (1985) yang berjudul Kamus bahasa Tetum – bahasa Indonesia – bahasa Portugis, namun tanpa memberitahukan nama penerbitnya. Setelah Timor Timur menjadi Timor Lorosa’e, karya Hull dan Pollard dengan judul Disionáriu Malaiu-Tetun (Kamus Melayu-Tetun) diterbitkan pada tahun 2002. Pada tahun 2005 terbitlah pula sebuah kamus (anonim) yang berisi daftar kata Tetun, Portugis, dan Indonesia di lembaga Buka Hatene (Baukau).

Dibandingkan dengan kamus (atau daftar kata) yang terbit sebelumnya, karya Yohanes Manhitu ini memperlihatkan kemajuan yang berarti dalam dunia perkamusan bahasa Tetun dan bahasa Indonesia. Itu dapat diamati dengan banyaknya lema yang dimuat: kira-kira 8.830 lema. Sebetulnya, jumlah ini harus dibagi dua karena menyangkut baik bagian Tetun-Indonesia maupun bagian Indonesia-Tetun. Namun, walaupun begitu jumlahnya tetap melebihi jumlah lema di karya-karya leksikografis sebelumnya. Kamus ini mengandung sebelas lampiran. Lampiran peta dan karangan mengenai bahasa-bahasa Timor Lorosa’e sangat informatif dan berguna. Demikian pula dengan sketsa tatabahasa Tetun di lampiran pertama: hal itu pun lebih menegaskan bahwa kamus ini berkualitas baik. Yang lebih meninggikan manfaat kamus ini adalah lampiran-lampiran mengenai nama-nama Tetun tentang hewan, tumbuhan, bilangan, planet, rasi bintang, simbol, dan tanda baca. Sebagian dari lampiran ini juga dapat dilihat di laman institut bahasa nasional Timor Lorosa’e: Institutu Nasionál Linguístika nian (INL).

Cara Manhitu mengetengahkan dan menangani ejaan Tetun yang baku di dalam kamusnya memperlihatkan bahwa penyusun ini mengetahui segala permasalahannya (lihat Engelenhoven 2006). Meskipun sudah disahkan pada tahun 2004, ejaan yang diusulkan INL itu belumlah digunakan secara merata oleh wartawan atau penulis di internet. Khususnya bagi pembelajar bahasa Tetun yang baku, pelbagai variasi ejaan itu bisa menimbulkan kekeliruan. Oleh karena itu, penjelasan tentang variasi-variasi itu, yang disajikan pada halaman xxvi, sangat berguna.

Yohanes Manhitu memanfaatkan beberapa kamus Inggris-Indonesia dalam menyusun kamusnya. Langkah itu pun telah memberikan tambahan pengetahuan baginya tentang perkamusan. Kamus ini mengandung isi yang berguna dan untuk itu saya rekomendasikan kepada semua pembelajar bahasa Tetun tingkat awal. Kamus ini merupakan terbitan baru yang dapat menggantikan kamus dari Hull dan Pollard (2002), yang sekarang ini masih banyak digunakan oleh para guru SD, SMP, dan SMU di Timor Lorosa’e. Saya juga menganggap terbitnya kamus ini sebagai sebuah tanda nyata dari membaiknya komunikasi antara kedua negara yang bersangkutan. 

Daftar acuan

Anonim. 2005. Disionáriu Tetun-Portugés-Indonéziu, Dicionário Tetum-Português-Indonésio, Kamus Tetun-Portugis-Indonesia. Baukau: Buka Hatene.

Engelenhoven, Aone van. 2006. “Ita-nia nasaun oin-ida, ita-nia dalen sira oin- seluk, ‘Our Nation is One, Our Languages Are Different’; Language policy in East Timor”, di dalam: Paulo Castro Seixas dan Aone van Engelenhoven (red.), Diversidade Cultural na Construção da Nação e do Estado em Timor-Leste, hlm. 104-132. Porto: Publicações UFP.


Hull, Geoffrey. 1998. “The languages of Timor 1772-1997; A literature review”, Studies in Languages and Cultures of East Timor 1:1-38.

Hull, Geoffrey dan Toni Pollard. 2002. Disionáriu Malaiu-Tetun, Kamus Melayu-Tetun. Dili: Instituto Nacional de Linguística, Universidade Nacional Timor Lorosa’e. Monteiro, F. 1985. Kamus Tetun-Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional RI.

Serantes, P.J. dan I.H. Doko. 1976. Kamus kecil Indonesia – Tetun Belu – Tetun Dili. Bandung/Jakarta: Ganaco.

Soares, Domingos M. Dores. 1985. Kamus bahasa Tetum – bahasa Indonesia – bahasa Portugis. Jakarta.